Bimbingan dan Konseling Universitas Ahmad Dahlan Tahun 2013
Kamis, 28 November 2013
Rabu, 27 November 2013
Tugas Landasan Bimbingan dan Konseling
Kelompok 4 ; Mishbahul
Munir,Ari Iskandar,Arif Hidayat
LANDASAN PSIKOLOGIS
A.
Pengertian
Psikologi
merupakan kajian tentang tingkah laku individu. Landasan psikologis dalam
bimbingan dan konseling memberikan pemahaman tentang tingkah laku individu yang
menjadi sasaran layanan. Hal ini diperlukan karena ruang lingkup bimbingan dan
konseling adalah ruang lingkup klien, yang perlu diubah atau dikembangkan.
B.
Kajian Landasan Psikologis
1)Motif dan motivasi
Sartain
mengartikan motif sebagai suatu keadaan yang komplek dalam organisme individu
yang mengarahkan perilakunya kepada satu tujuan atau insentif.
J. P.
Chaplin mengemukakan, bahwa motif itu adalah satu kekuatan dalam diri individu
yang melahirkan, memelihara dan mengarahkan perilaku kepada suatu tujuan.
Jadi motif
adalah dorongan yang menggerakan seseorang dalam bertingkah laku. Dorongan yang
ada pada diri seseorang menggerakan orang itu untuk melakukan sesuatu sesuai
dengan apa yang terkandung dalam dorongan itu.
2)Pengelompokan
motif
·
motif primer
·
Motif sekunder
3)Pembawaan dan lingkungan
(Sutton-smith,
1973) menegaskan bahwa faktor yang menentukan tinggi-rendahnya inteligensi
seseorang seseorang adalah interaksi antara pembawaan dan lingkungan. Dalam
kaitan itu pada umumnya tidak dapat diketahui kondisi pembawaan yang asli
(yaitu pembawaan yang sama sekali belum dipengaruhi oleh lingkungan).
4)Perkembangan
individu
Menurut
havighusts, definisi tugas perkembangan adalah “suatu tugas yang muncul pada
periode tertentu dalam kehidupan seseorang, yang kesuksesan penyelesaiannya
akan menyababkan orang tersebut ke keadaan bahagia, dan kegagalan
penyelesaiannya akan menyebabkan orang tersebut tidak bahagia, tidak diterima
oleh masyarakat, dan mengalami kesulitan dalam menjalani tugas-tugas berikutnya.
5)Belajar, balikan, dan penguatan
Belajar
merupakan salah satu konsep yang sangat mendasar dari psikologi. Topic tentang
belajar menjadi materi dasar dan pokok dari pembahasan psikologis.
6)Kepribadian
Menurut
Wiggins, Renner, Clore, dan Rose (1976), mengupas tentang kepribadian dengan
melihat hakikat tingkah laku dan perkembangannya secara menyeluruh.
Menurut
Hothersall (1985), mencoba merumuskan kepribadian sebagai “predis posisi cara
mereaksi yang secara relatif stabil pada diri individu”, sehingga dapat di
pahami kepribadian individu sangat kompleks.
Sumber: Prayitno dan Amti, Erman, 2004, Dasar-Dasar
Bimbingan dan Konseling, Jakarta : Rineka Cipta
KEKUATAN KETAHAN NASIONAL DI TENGAH MASYARAKAT
GLOBAL UNTUK MEMBANGUN DAYA SAING BANGSA
DOSEN
PEMBIMBING: Dikdik Baehaqi Arif, M.Pd
Disusun
oleh:
1. MISBAHUL MUNIR 7. MA’MUN ISKANDAR
2. EKA
ERIYANTI 8. NURFADILAH
3. PUTRI
MAHARANI 9.
SUHERNI
4. GIGIH
CAHYO AJI
5. INDRI
KUSUMA WARDANI
6. ARI
ISKANDAR
PRODI : BIMBINGAN DAN KONSELING
KELAS
: C
UNIVERSITAS
AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA
A.
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
Ketahanan nasional
sangat penting bagi suatu bangsa dalam mewujudkan suatu persatuan dan kesatuan
untuk mensejahterakan masyarakat agar mampun membangun daya saing bangsa. Diera
global ini daya saing semakin ketat dan tajam sehinnga harus meningkatkan
beberapa aspek untuk membangun daya saing bangsa. Dibidang ketahanan ideologi, kehancuran komunisme di
Eropa Timur memungkinkan liberalisme – kapitalisme mendominasi dunia. Di bidang
politik, pengaruh negara-negara besar sulit di elakan. Dibidang ekonomi,
perdagangan bebas menyebabkan produksi lokal terpental. Di bidang sosial
budaya, pola hidup dan budaya hedonistic (maunya enak, senang saja) mewarnai
semua lapisan dan lingkungan masyarakat. Sedangkan dibidang pertahanan dan
keamanan penguasaan teknologi persenjataan bukan lagi jaminan keamanan
melainkan cenderung sebagai ancaman. Dalam kondisi itulah hanya masyarakat yang
mempunyai kualitas yang baik yang mampu bersaing sehingga pemerintah
memberikan upaya-upaya agar masyarakat
mampu bersaing.
2. Rumusan
Masalah
Dalam makalah ini dibahas beberapa
masalah yaitu:
1.
Apa pengertian ketahanan nasional?
2.
Apa saja model-model
ketahanan nasional?
3.
Bagaimana sifat dan
asas-asas ketahanan nasional?
4.
Bagaimana upaya
ketahanan nasional dimasyarakat global?
5.
Bagaimana Ketahanan Nasional sebagai
perwujudan Geostrategi Indonesia?
6.
Bagaimana fungsi dan kedudukan ketahanan nasional?
3. Tujuan
Penulisan
Tujuan penulisan
makalah ini bertujuan agar kita dapat mengetahui dan memahami tentang Ketahanan Nasional. Semoga apa yang kita
tulis dalam makalah ini dapat meningkatkan pengetahuan mengenai pengertian,
model-model, sifat dan asas, serta upaya-upaya masyarakat global dalam
Ketahanan Nasional.
B.
PEMBAHASAN
1.
Pengertian
ketahanan nasional
Pengertian
ketahanan nasional adalah kondisi dinamika, yaitu suatu bangsa yang berisi
keuletan dan ketangguhan yang mampu mengembangkan ketahanan, Kekuatan nasional
dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, hambatan dan ancaman baik yang
datang dari dalam maupun dari luar. Juga secara langsung ataupun tidak langsung
yang dapat membahayakan integritas, identitas serta kelangsungan hidup bangsa
dan Negara.
2.
Model-model
ketahanan nasional
Konsepsi
dasar ketahanan nasional dapat dipahami dari beberapa model ketahanan nasional,
masing-masing model Astagatra, Model Morgentahu, Model Alfred Thayer Mahan, dan
Model Cline.
a. Model
Morgenthau
model
ini bersifat deskriptif kualitatif dengan jumlah gatra yang cukup banyak. Bila
model Lemhannas berevolosi dari observasi empiris perjalanan perjuangan bangsa,
maka model ini diturunkan secara analitis. Dalam analisisnya, Morgenthau
menekankan pentingnya kekuatan nasional dibina dalam kaitannya dengan
negara-negara lain. Artinya, ia menganggap pentingnya perjuangan untuk
mendapatkan power position dalam satu kawasan. Sebagai konsekuensinya
maka terdapat advokasi untuk memperoleh power position sehingga muncul
strategi ke arah balanced power.
b. Model
Alfred Thayer Mahan
Dalam
bukunya The Influence Seapower on History, Alfred Thayer Mahan
mengatakan bahwa kekuatan nasional suatu bangsa dapat dipenuhi apabila bangsa
tersebut memenuhi unsur-unsur letak geografi, bentuk atau wujud bumi, luas
wilayah, jumlah penduduk, watak nasional atau bangsa, dan sifat pemerintahan.
c. Model
Cline
Model
Cline yang melihat suatu negara dari luar sebagaimana dipersepsikan oleh negara
lain. Baginya hubungan antar negara pada hakikatnya amat dipengaruhi oleh
persepsi suatu negara terhadap negara lainnya termasuk di dalamnya persepsi
atau sistem penangkalan dari negara lainnya. Menurut Cline suatu negara akan
muncul sebagai kekuatan besar apabila ia memiliki potensi geografi besar atau
negara secara fisik memiliki wilayah yang besar dan sumber daya manusia yang
besar pula. Model ini mengatakan bahwa suatu negara kecil bagaimanapun majunya
tidak akan dapat memproyeksikan diri sebagai negara besar. Sebaliknya suatu
negara dengan wilayah yang besar akan tetapi jumlah penduduknya kecil juga
tidak akan menjadi negara besar walaupun berteknologi maju.
d. Model
Astagatra
model
ini merupakan perangkat hubungan bidang-bidang kehidupan manusia dan budaya
yang berlangsung di atas bumi ini dengan memanfaatkan segala kekayaan alam yang
dapat dicapai dengan menggunakan kemampuannya. Model yang dikembangkan oleh
Lemhannas ini menyimpulkan adanya 8 (delapan) unsur aspek kehidupan nasional
yang terdiri atas aspek kehidupan alamiah dan aspek kehidupan social
1.
Aspek alamiah meliputi Trigatra (letak dan kedudukan geografi, keadaan dan
kekayaan alam, dan keadaan dan kemampuan penduduk).
2. Aspek kehidupan
sosial terdiri atas Pancagatra (ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan
pertahanan keamanan).
Hubungan
komponen strategi antargatra dalam trigatra dan pancagatra serta antara gatra
itu sendiri terdapat hubungan timbal balik yang erat dan lazim disebut hubungan
(korelasi) dan ketergantungan (interdependency). Oleh karena itu
hubungan komponen strategi dalam trigatra dan pancagatra tersusun secara utuh
menyeluruh (komprehensif integral) di dalam komponen strategi astagatra.
3.
Sifat dan Asas Ketahanan Nasional
1.
Sifat-sifat ketahanan nasional
a)
Mandiri, artinya ketahanan
nasional bersifat percaya pada kemampuan dan kekuatan sendiri dengan keuletan
dan ketangguhan yang mengandung prinsip tidak mudah menyerah serta bertumpu
pada identitas, integritas, dan kepribadian bangsa. Kemandirian ini
merupakan prasyarat untuk menjalin kerja sama yang saling menguntungkan dalam
perkembangan global.
b)
Dinamis, artinya ketahanan
nasional tidaklah tetap, melainkan dapat meningkat ataupun menurun bergantung
pada situasi dan kondisi bangsa dan negara, serta kondisi lingkungan
strategisnya. Hal ini sesuai dengan hakikat dan pengertian bahwa segala sesatu
di dunia ini senantiasa berubah. Oleh sebab itu, uapaya peningkatan ketahanan
nasional harus senantiasa diorientasikan ke masa depan dan dinamikanya di
arahkan untuk pencapaian kondisi kehidupan nasional yang lebih baik.
c)
Manunggal, artinya ketahanan
nasional memiliki sifat integratif yang diartikan terwujudnya kesatuan dan
perpaduan yang seimbang, serasi, dan selaras di antara seluruh aspek kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
d)
Wibawa, artinya ketahanan
nasional sebagai hasil pandangan yang bersifat manunggal
dapat mewujudkan kewibawaan
nasional yang akan diperhitungkan oleh pihak lain
sehingga dapat menjadi daya tangkal suatu negara. Semakin tinggi daya tangkal
suatu negara, semakin besar pula kewibawaannya.
e)Konsultasi dan kerjasama, artinya ketahanan nasional Indoneisa tidak
mengutamakan sikap konfrontatif dan antagonis, tidak mengandalkan kekuasaan dan
kekuatan fisik semata, tetapi lebih pada sifat konsultatif dan kerja sama serta
saling menghargai dengan mengandalkan pada kekuatan moral dan kepribadian
bangsa.
2. Asas – Asas Ketahanan Nasional.
Asas
ketahanan nasional adalah tata laku yang didasari nilai-nilai yang tersusun
berlandaskan Pancasil, UUD 1945 dan Wawasan Nusantara. Asas-asas tersebut
adalah sebagai berikut.
a) Asas kesejahteraan dan keamanan.
Asas ini merupakan kebutuhan yang sangat mendasar dan wajib dipenuhi bagi individu maupun masyarakat atau kelompok. Didalam kehidupan nasional berbangsa dan bernegara, unsur kesejahteraan dan keamanan ini biasanya menjadi tolak ukur bagi mantap/tidaknya ketahanan nasional.
b) Asas komprehensif/menyeluruh terpadu
Artinya, ketahanan nasional mencakup seluruh aspek kehidupan. Aspek-aspek tersebut berkaitan dalam bentuk persatuan dan perpaduan secara selaras, serasi, dan seimbang.
a) Asas kesejahteraan dan keamanan.
Asas ini merupakan kebutuhan yang sangat mendasar dan wajib dipenuhi bagi individu maupun masyarakat atau kelompok. Didalam kehidupan nasional berbangsa dan bernegara, unsur kesejahteraan dan keamanan ini biasanya menjadi tolak ukur bagi mantap/tidaknya ketahanan nasional.
b) Asas komprehensif/menyeluruh terpadu
Artinya, ketahanan nasional mencakup seluruh aspek kehidupan. Aspek-aspek tersebut berkaitan dalam bentuk persatuan dan perpaduan secara selaras, serasi, dan seimbang.
c).Asas
Mawas ke Dalam dan Mawas ke Luar
Bertujuan menumbuhkan sifat dan kondisi
kehidupan nasional berdasarkan nilai-nilai kemandirian dan dalam rangka
meningkatkan kualitas kemandirian bangsa.
d)Asaskekeluargaan
Asas ini bersikap keadilan, kebersamaan, kesamaan, gotong royong, tenggang rasa dan tanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam hal hidup dengan asas kekeluargaan ini diakui adanya perbedaan, dan kenyataan real ini dikembangkan secara serasi dalam kehidupan kemitraan dan dijaga dari konflik yang bersifat merusak/destruktif.
d)Asaskekeluargaan
Asas ini bersikap keadilan, kebersamaan, kesamaan, gotong royong, tenggang rasa dan tanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam hal hidup dengan asas kekeluargaan ini diakui adanya perbedaan, dan kenyataan real ini dikembangkan secara serasi dalam kehidupan kemitraan dan dijaga dari konflik yang bersifat merusak/destruktif.
4.
Upaya
Ketahanan nasional di tengah masyarakat global untuk membangun daya saing bangsa.
a. Upaya
Pemerintah dalam mempertahankan ketahanan nasional
1. Memperlakukan
alih teknologi untuk mempertahankan kehidupan di tengah masyarakat global
2. Mempertahankan keamanan Negara
3. Mempertahankan
keutuhan wilayah negara kesatuan republik indonesia dan melindungi segenap
masyarakat Indonesia
4. Mempertahankan kinerja pemerintah dalam
melaksanakan pembangunan nasional
5. Mempertahankan
kesatuan dan persatuan negara republik indonesia
b. Upaya
Ketahanan nasional di masa yag akan datang (sebagai seorang pemuda)
1. Ketahanan nasional itu akan meningkat jika ada
pembangunan yang meningkat
2. Ketahanan nasional tercermin pada kemampuan
dan ketangguhan
3. Mewujudkan
ketahanan nasional di bidang politik,karena pemuda sebagai generasi penerus
4. pemberdayaan generasi muda
5. Memajukan peran dan program pemuda pancasila
5. Ketahanan Nasional sebagai perwujudan
Geostrategi Indonesia
Lemhannas mendefinisikan ketahanan nasional sebagai kondisi
dinamik suatu bangsa, berisi keuletan dan ketangguhan, yang mengandung
kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, di dalam menghadapi dan mengatasi
segala tantangan, ancaman, hambatan, serta gangguan baik yang datang dari luar
maupun dari dalam yang langsung maupun tidak langsung membahayakan integritas,
identitas, dan kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan mengejar
tujuan perjuangan nasionalnya (Lemhannas, 1999, p. 64).
Dari definisi di atas, terdapat beberapa istilah yang perlu
dijelaskan (Lemhannas, 1999, p. 61).
1. Ketangguhan ialah kekuatan yang membuat seseorang atau sesuatu
dapat bertahan kuat menderita atau kuat menanggung beban.
2. Keuletan ialah usaha terus secara giat dengan kemauan yang
keras di dalam menggunakan segala kemampuan dan kecakapan untuk mencapai tujuan
atau cita-cita.
3. Identitas ialah ciri khas suatu negara dilihat secara
keseluruhan (holistik), yaitu negara yang dibatasi oleh wilayah negara,
penduduk, sejarah, pemerintah dan tujuan nasionalnya serta peranan yang
dimainkannya di dalam dunia internasional.
4. Integritas ialah kesatuan yang menyeluruh di dalam kehidupan
nasional suatu bangsa, baik sosial, alamiah, potensi maupun fungsional.
5. Ancaman merupakan hal atau usaha yang bersifat mengubah atau
merombak kebijaksanaan dan dilakukan secara konsepsional, kriminal serta
politik.
6. Tantangan merupakan hal atau usaha yang bertujuan atau bersifat
menggugah kemampuan.
7.
Hambatan merupakan hal atau usaha yang berasal dari diri sendiri yang bersifat
atau bertujuan melemahkan atau menghalangi secara tidak konsepsional.
8.
Gangguan merupakan hal atau usaha yang berasal dari luar yang bersifat atau
bertujuan melemahkan atau menghalang-halangi secara tidak konsepsional.
Ketahanan nasional
meliputi ketahanan ideologi, ketahanan politik, ketahanan ekonomi, ketahanan
sosial budaya, dan ketahanan pertahanan keamanan.
1. Ketahanan
ideologi adalah kondisi mental bangsa Indonesia yang berlandaskan keyakinan
akan kebenaran ideologi Pancasila yang mengandung kemampuan untuk menggalang
dan memelihara persatuan dan kesatuan nasional dan kemampuan menangkal
penetrasi ideologi asing serta nilai-nilai yang tidak sesuai dengan kepribadian
bangsa.
2. Ketahanan
politik adalah kondisi kehidupan politik bangsa Indonesia yang berlandaskan
demokrasi politik berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 yang mengandung kemampuan memelihara
sistem politik yang sehat dan dinamis serta kemampuan menerapkan politik luar
negeri yang bebas dan aktif.
3. Ketahanan
ekonomi adalah kondisi kehidupan perekonomian bangsa yang berlandaskan
demokrasi ekonomi yang berdasarkan Pancasila yang mengandung kemampuan
memelihara stabilitas ekonomi yang sehat dan dinamis serta kemampuan
menciptakan kemandirian ekonomi nasional dengan daya saing yang tinggi dan
mewujudkan kemakmuran rakyat yang adil dan merata.
4. Ketahanan
sosial budaya adalah kondisi kehidupan sosial budaya bangsa yang dijiwai
kepribadian nasional berdasarkan Pancasila yang mengandung kemampuan membentuk
dan mengembangkan kehidupan sosial
budaya manusia dan masyarakat Indonesia yang beriman dan bertakwa terhadap
Tuhan Yang Maha Esa, rukun, bersatu, cinta tanah air, berkualitas, maju dan
sejahtera dalam kehidupan yang serba selaras, serasi seimbang, serta kemampuan
menangkal penetrasi budaya asing yang tidak sesuai dengan kebudayaan nasional.
5.
Ketahanan pertahanan keamanan adalah kondisi daya tangkal bangsa yang dilandasi
kesadaran bela negara seluruh rakyat yang mengandung kemampuan memelihara stabilitas
pertahanan keamanan negara yang dinamis, mengamankan pembangunan dan
hasil-hasilnya serta kemampuan mempertahankan kedaulatan negara dan menangkal
segala bentuk ancaman.
6. Kedudukan dan Fungsi Ketahanan
Nasional
Kedudukan dan fungsi ketahanan nasional dapat dijelaskan
sebagai berikut :
a. Kedudukan
ketahanan nasional merupakan suatu ajaran yang diyakini
kebenarannya oleh seluruh bangsa Indonesia serta merupakan cara terbaik yang
perlu di implementasikan secara berlanjut dalam rangka membina kondisi
kehidupan nasional yang ingin diwujudkan, wawasan nusantara dan ketahanan
nasional berkedudukan sebagai landasan konseptual, yang didasari oleh Pancasil
sebagai landasan ideal dan UUD sebagai landasan konstisional dalam paradigma
pembangunan nasional.
b.
Fungsi
Ketahanan nasional nasional dalam fungsinya sebagai doktrin
dasar nasional perlu dipahami untuk menjamin tetap terjadinya pola pikir, pola
sikap, pola tindak dan pola kerja dalam menyatukan langkah bangsa yang bersifat
inter – regional (wilayah), inter – sektoral maupun multi disiplin. Konsep
doktriner ini perlu supaya tidak ada cara berfikir yang terkotak-kotak
(sektoral). Satu alasan adalah bahwa bila penyimpangan terjadi, maka akan
timbul pemborosan waktu, tenaga dan sarana, yang bahkan berpotensi dalam
cita-cita nasional. Ketahanan nasional juga berfungsi sebagai pola dasar
pembangunan nasional. Pada hakikatnya merupakan arah dan pedoman dalam
pelaksanaan pembangunman nasional disegala bidang dan sektor pembangunan secara
terpadu, yang dilaksanakan sesuai dengan rancangan program.
C.
KESIMPULAN
Jadi
ketahanan nasional dapat dipahami bahwa
suatu bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mampu
mengembangkan kekuatan nasional didalam menghadapi dan mengatasi segala
tantangan, ancaman, hambatan,serta gangguan baik yang datang dari dalam maupun
dari luar yang secara langsung ataupun tidak langsung yang dapat membahayakan
integritas, identitas serta kelangsungan hidup bangsa dan Negara. Ketahanan nasional
dalam suatu Negara harus diwujudkan
untuk mempertahankan persatuan dan kesatuan guna mencapai kesejahteraan bangsa dan mampu untuk
membangun daya saing bangsa.
DAFTAR PUSTAKA
Lemhannas. (1999). Kewiraan untuk Mahasiswa.
Jakarta: Kerjasama Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Depdikbud dengan
Penerbit Gramedia Pustaka Utama.
Sunardi. (1997). Teori Ketahanan
Nasional. Jakarta: Hastanas.
Langganan:
Postingan (Atom)