Kelompok 4 ; Mishbahul
Munir,Ari Iskandar,Arif Hidayat
LANDASAN PSIKOLOGIS
A.
Pengertian
Psikologi
merupakan kajian tentang tingkah laku individu. Landasan psikologis dalam
bimbingan dan konseling memberikan pemahaman tentang tingkah laku individu yang
menjadi sasaran layanan. Hal ini diperlukan karena ruang lingkup bimbingan dan
konseling adalah ruang lingkup klien, yang perlu diubah atau dikembangkan.
B.
Kajian Landasan Psikologis
1)Motif dan motivasi
Sartain
mengartikan motif sebagai suatu keadaan yang komplek dalam organisme individu
yang mengarahkan perilakunya kepada satu tujuan atau insentif.
J. P.
Chaplin mengemukakan, bahwa motif itu adalah satu kekuatan dalam diri individu
yang melahirkan, memelihara dan mengarahkan perilaku kepada suatu tujuan.
Jadi motif
adalah dorongan yang menggerakan seseorang dalam bertingkah laku. Dorongan yang
ada pada diri seseorang menggerakan orang itu untuk melakukan sesuatu sesuai
dengan apa yang terkandung dalam dorongan itu.
2)Pengelompokan
motif
·
motif primer
·
Motif sekunder
3)Pembawaan dan lingkungan
(Sutton-smith,
1973) menegaskan bahwa faktor yang menentukan tinggi-rendahnya inteligensi
seseorang seseorang adalah interaksi antara pembawaan dan lingkungan. Dalam
kaitan itu pada umumnya tidak dapat diketahui kondisi pembawaan yang asli
(yaitu pembawaan yang sama sekali belum dipengaruhi oleh lingkungan).
4)Perkembangan
individu
Menurut
havighusts, definisi tugas perkembangan adalah “suatu tugas yang muncul pada
periode tertentu dalam kehidupan seseorang, yang kesuksesan penyelesaiannya
akan menyababkan orang tersebut ke keadaan bahagia, dan kegagalan
penyelesaiannya akan menyebabkan orang tersebut tidak bahagia, tidak diterima
oleh masyarakat, dan mengalami kesulitan dalam menjalani tugas-tugas berikutnya.
5)Belajar, balikan, dan penguatan
Belajar
merupakan salah satu konsep yang sangat mendasar dari psikologi. Topic tentang
belajar menjadi materi dasar dan pokok dari pembahasan psikologis.
6)Kepribadian
Menurut
Wiggins, Renner, Clore, dan Rose (1976), mengupas tentang kepribadian dengan
melihat hakikat tingkah laku dan perkembangannya secara menyeluruh.
Menurut
Hothersall (1985), mencoba merumuskan kepribadian sebagai “predis posisi cara
mereaksi yang secara relatif stabil pada diri individu”, sehingga dapat di
pahami kepribadian individu sangat kompleks.
Sumber: Prayitno dan Amti, Erman, 2004, Dasar-Dasar
Bimbingan dan Konseling, Jakarta : Rineka Cipta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarlah yang baik dan benar